Monday 16 October 2017

E-Health

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi computer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.
Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru.
Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang dimaksud dengan e-Health?
2.    Apa manfaat dari penggunaan e-Health?
3.    Apa saja bentuk-bentuk e-Health?
4.    Apa saja arsitektur dari e-Health?
5.    Apa peranan dari e-Health?

C.    TUJUAN
1.    Untuk mengetahui pengertian e-Health.
2.    Untuk mengetahui manfaat dari e-Health.
3.    Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari e-Health.
4.    Untuk mengetahui arsitektur dari e-Health.
5.    Untuk mengetahui peranan dari e-Health.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
Ehealth (juga ditulis e-health) adalah istilah yang relatif baru untuk latihan kesehatan yang didukung oleh proses elektronik dan komunikasi, dating kembali ke setidaknya 1999. Penggunaan istilah ini bervariasi: beberapa akan berpendapat itu dipertukarkan dengan informasi kesehatan dengan Definisi yang luas mencakup elektronik / proses digital di bidang kesehatan, sedangkan yang lain menggunakannya dalam arti sempit praktik kesehatan menggunakan internet. 

E-Health adalah efektif dan aman menggunakan biaya dan komunikasi teknologi informasi dalam mendukung kesehatan dan berhubungan dengan bidang kesehatan, termasuk perawatan pelayanan kesehatan, pengawasan kesehatan, literatur kesehatan, dan pendidikan kesehatan, pengetahuan dan penelitian (WHO).
  E-kesehatan merupakan bidang yang muncul dari informatika medis, mengacu pada organisasi dan pelayanan kesehatan dan informasi menggunakan internet dan teknologi yang terkait. Dalam arti yang lebih luas, istilah itu ciri tidak hanya pengembangan teknis, tetapi juga cara baru kerja, sikap, dan komitmen untuk jaringan, berpikir global, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lokal, regional, dan di seluruh dunia dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. (Eysenbach, 2001).


B.    MANFAAT
e-Health ini diharapkan dapat meningkatkan berbagai aspek kesehatan (kualitas, efisiensi biaya, akses) oleh:
1)      Mendukung pemberian pelayanan yang disesuaikan dengan pasien individu, di mana TIK memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data bukti dan pasien-spesifik;
2)      Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas proses perawatan dan memfasilitasi perawatan bersama melintasi batas;
3)      Membantu praktik berbasis bukti dan pengurangan kesalahan;
4)      Meningkatkan akurasi diagnostik dan kesesuaian pengobatan;
5)    Meningkatkan akses terhadap kesehatan yang efektif dengan mengurangi hambatan yang diciptakan, misalnya, dengan lokasi fisik atau kecacatan; 
6)     Memfasilitasi pemberdayaan pasien untuk perawatan diri dan pengambilan keputusan kesehatan;
7)    Meningkatkan efisiensi biaya melalui penyederhanaan proses, mengurangi waktu menunggu dan limbah.



C.    BENTUK-BENTUK E-HEALTH

Istilah ini dapat mencakup berbagai layanan atau sistem yang berada di tepi obat / kesehatan dan informasi teknologi, termasuk:
1)  Elektronik kesehatan catatan : memungkinkan komunikasi data pasien antara profesional kesehatan yang berbeda (dokter, spesialis dll);
2)   Telemedicine : perawatan fisik dan psikologis di kejauhan;
3)   Konsumen kesehatan informatika : pemanfaatan sumber daya elektronik pada topik medis oleh individu yang sehat atau pasien;
4)   Kesehatan manajemen pengetahuan : misalnya dalam sebuah gambaran jurnal medis terbaru, pedoman praktek terbaik atau pelacakan epidemiologi (contoh termasuk sumber daya dokter seperti Medscape dan MDLinx );
5)  Virtual tim kesehatan: terdiri dari profesional kesehatan yang berkolaborasi dan berbagi informasi mengenai pasien melalui peralatan digital (untuk perawatan transmural );
6)  mHealth atau m-Kesehatan : mencakup penggunaan perangkat bergerak dalam pengumpulan data dan tingkat kesehatan pasien agregat, memberikan informasi kesehatan untuk praktisi, peneliti, dan pasien,-time monitoring nyata tanda-tanda vital pasien, dan penyediaan pelayanan langsung (melalui telemedicine mobile) ;
7)  Penelitian medis menggunakan Grids : komputasi yang kuat dan manajemen data kemampuan untuk menangani data dalam jumlah besar heterogen.
8)  Sistem Informasi Kesehatan : juga sering merujuk ke solusi perangkat lunak untuk penjadwalan pengangkatan, pasien pengelolaan data, pengelolaan jadwal kerja dan tugas-tugas administrasi lainnya sekitarnya kesehatan.

D.    ARSITEKTUR APLIKASI E-HEALTH

Gambar berikut ini adalah arsitektur jaringan e-Health, dimana arsitektur jaringan e-Health terdiri dari 3 lapis yaitu :
• EIS Tier yang merupakan repository data (EMR),
• Middle Tier yang terdiri Application Server dan Web Server. Pada middle tier ini, eHealth menggunakan Enterprise Application Integrator.
• Client Tier, merupakan lapisan yang berhubungan langsung dengan user. 
Dalam dunia kesehatan, broadband bukanlah suatu obat mujarab. Namun, broadband sebagai infrastruktur penyedia koneksi data berkecepatan tinggi bila digabung, dikembangkan dan dikemas bersama elemen lainnya seperti teknologi informasi serta teknologi robotik canggih maka menjadi satu kesatuan yang biasanya disebut e-health. E-health adalah solusi penting dalam meningkatkan layanan kesehatan sekaligus dapat menghemat biaya serta memperluas jangkauan layanan kesehatan. Selain itu, inovasi dalam dunia kesehatan melalu e-health dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan daya saing global suatu negara.
Berikut di bawah adalah 10 applikasi broadband dalam dunia kesehatan yang selain dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan juga dapat menekan biaya yang dibutuhkan:
 
1.   Telesurgery – Juga disebut Remote Surgery memungkinkan para dokter untuk melakukan proses pengamatan, konsultasi bahkan bedah pada pasien tanpa mereka harus secara fisik berada di lokasi yang sama. Telesurgery memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan jasa layanan dokter bedah terampil terbaik dari mana saja, bahkan dari seluruh dunia. Sang pasien hanya butuh melakukan perjalanan ke rumah sakit setempat saja.
Di bulan September tahun 2001 para ilmuwan dan dokter ahli bedah Perancis di Strasbourg dan Amerika di New York yang berjarak sekitar 6.230 km berhasil melakukan bedah pengangkatan empedu seorang wanita berusia 68 tahun dengan menggunakan remote control.

2.   Teleradiology – Kebutuhan ahli radiologist semakin hari semakin meningkat, apalagi untuk daerah terpencil. Teleradiology memungkinkan hasil MRI, CAT scan, dan X-ray untuk diperiksa oleh pakar dari seluruh dunia selama 24 jam sehari. Hasil tes ini terdiri dari serangkaian gambar dengan resolusi tinggi yang menunjukkan apa yang terjadi dalam tubuh pasien dan membutuhkan jaringan Internet kecepatan tinggi dan aman untuk transfer gambar.
Salah satu cerita sukses applikasi teleradiology adalah selama operasi ARCHER yang dimulai pada bulan Juli 2005 dimana pemerintah Kanada berkomitmen dalam menyediakan layanan kesehatan termasuk radiology bagi seluruh anggota koalisi yang terlibat dalam misi pembebasan Afghanistan.

3.   Remote Examinations – Apakah di fasilitas medis, di rumah, di luar atau dimana saja, melalui broadband dokter dapat memeriksa pasien di mana saja melalui konferensi video dan dibanu oleh alat diagnostik terpadu. Dengan cara ini dokter dapat memeriksa pasien segera setelah cedera terjadi. Psikolog dapat melakukan pemeriksaan psikologis pada narapidana penjara tanpa harus memindahkan mereka dari sel, dan banyak lagi applikasi lainnya. Semua ini menggunakan broadband untuk memberdayakan komunikasi dua arah menggunakan konferensi video berkualitas tinggi.
Contoh cerita sukses applikasi remote examinations pertama kali diluncurkan di Kanada adalah pada tahun 2006 dimana seorang pasien yang bertempat tinggal di Cochrane, Ontario harus menjalani rawat jalan intensif sebanyak 1 atau 2 kali seminggu ke Toronto yang berjarak kurang lebih 1.400 km (pulang pergi) untuk penyakit leukimia yang dideritanya setelah menjalani operasi bone marrow (sumsum tulang belakang). Remote examination memanfaatkan jaringan kecepatan tinggi konferensi video dua arah dengan menggunakan peralatan seperti digital stethoscope dan kamera hand-held sebagai media interaksi antara pasien dengan dokter ahli dari jarak jauh.

4.   Patient Monitoring – Broadband juga dapat dimanfaatkan untuk mengawasi pasien sakit tanpa harus secara fisik berada di sisi mereka setiap saat. Robot dapat memonitor pasien yang menjalani perawatan intensif (ICU), fasilitas panti jompo dan asuhan kini dapat saling berbagi personil yang senantiasa siaga 24 jam dalam melakuan pengawasan dan selain lebih efektif juga lebih efisisen dalam penghematan biaya, serta pasien yang tidak dapat turun ranjang juga dapat dimonitor sepanjang waktu. Semua ini hanya dimungkinkan dengan adanya broadband kecepatan tinggi dan tersebar.
Beberapa cerita sukses yang telah diimplementasikan oleh pemerintah Kanada adalah telehomecare/ telemedicine dimana penduduk di daerah terpencil dapat menikmati peningkatan dalam akses maupun kualitas layanan kesehatan.

5.   Patient/ Family Communication – Sebelumnya, pasien sakit yang berada di rumah sakit (atau di rumah) hanya dapat saling berhubungan dengan sanak keluarga maupun teman yang tinggal jauh melalui telepon, dan televisi untuk tetap mengikuti perkembangan di dunia luar. Sekarang, dengan memanfaatkan broadband, tidak saja mereka memiliki akses cepat ke berita dunia, mereka juga dapat berkomunikasi tatap muka dengan orang yang dicintai melalui konferensi video.

6.   EMRs (Electronic Medical Records) – Dengan menggantikan catatan medis pasien yang masih berbasis kertas (cara tradisional) dengan catatan elektronik memungkinkan dokter untuk selalu memiliki akses ke semua data medis pasien mereka, termasuk sejarah perawatan, hasil lab, jenis alergi yang diderita, dan banyak lagi. Kini tidak ada lagi istilah menunggu karena catatan kertas, hasil scan, dan lainnya masih harus dikirim melalui pos atau fax. Tidak ada lagi  informasi atau halaman yang hilang atau rusak. EMR juga mencakup fitur-fitur canggih seperti cek otomatis interaksi obat untuk memastikan dokter yang berbeda tidak memberikan resep obat yang saling bertentangan.

7.   Personal Health Records – Atau catatan pribadi kesehatan adalah bagian dari EMRs. Catatan yang berupa informasi medis, termasuk status, hasil pemeriksaan, diagnosis maupun tes paling akhir dapat diakses pasien dari mana saja. Catatan kesehatan pribadi juga mencakup beberapa fitur tambahan seperti catatan rasa sakit, diet makanan, gejala, pustaka informasi medis yang relevan, rekomendasi latihan, dan banyak lagi. Semua data pasien dapat diakses oleh dokter mereka dalam membantu mendapatkan diagnosis yang lebih tepat.

8.   Video Translator Network – Adalah jaringan jasa penerjemah yang saat ini sebagian besar masih terbatas pada penggunaan telepon, tetapi dengan tersedianya layanan broadband maka konferensi video dua arah kualitas tinggi dapat meningkatkan serta membantu komunikasi pasien di ruang gawat darurat khususnya dan di rumah sakit pada umumnya. Dengan memanfaatkan broadband, pasien, dokter, dan penerjemah dapat bertemu secara bersamaan sehingga  memungkinkan komunikasi yang lebih baik antara orang-orang yang berbicara bahasa yang berbeda.

9.   Doctor Social Networks – Seperti halnya Facebook, Twitter, dan jaringan sosial lainnya, jaringan sosial khusus untuk para dokter dapat menghubungkan mereka dengan rekan-rekan dokter lainnya di seluruh dunia dan dapat membantu para dokter agar tetap up-to-date dengan kemajuan medis dan teknik terbaru dalam dunia medis. Teknologi jaringan sosial yang sama juga dapat digunakan untuk menyatukan perawat, petugas rumah sakit, dan profesional medis lainnya. Berikut beberapa contoh jaringan sosial khusus untuk para dokter.

10.   Patient Social Networks – Jaringan sosial pasien juga ada dalam bentuk kelompok/ group di mana orang yang menderita penyakit yang sama bisa merasakan kebersamaan, saling berbagi cerita, dan saling mendukung. Broadband memungkinkan kelompok-kelompok pasien sesama penderita saling mendukung secara online. Teknologi jaringan sosial mampu memberi pasien akses ke lebih banyak sesama penderita, dipakai sebagai media untuk berbagi cerita dan belajar dari yang lain, dan yang paling penting adalah kemampuan sang pasien untuk berpartisipasi dalam kelompok tersebut bahkan jika mereka tidak mampu secara fisik bergerak dari kamar mereka. Dalam hal ini, broadband telah membantu pasien merasa lebih didukung, percaya diri dan bersemangat untuk sembuh dan hal ini dengan sendirinya memperkuat kondisi mental mereka dan sering sembuh lebih cepat.
Broadband dalam dunia kesehatan merupakan solusi tepat dalam mengatasi hambatan geografis, kurangnya infrastruktur transportasi, dan kesenjangan sosial ekonomi. Teknologi e-health/ telehealth/ telecare memungkinkan konsultasi perawatan klinis, pendidikan yang berkesinambungan bagi para profesional medis dan peningkatan manajemen pelayanan kesehatan di manapun mereka berada. Secara keseluruhan, teknologi ini memungkinkan suatu bangsa meninggalkan warisan sehat baik dalam peningkatan mutu layanan, akses, produktivitas dan keamanan dalam pemberian layanan kesehatan bagi seluruh rakyatnya di manapun mereka berada.

E.    PERANAN E-HEALTH
Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Banyak orang tidak mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Catatan kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan.
Walau demikian, patut diakui terdapat juga kenaikan pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memberikan peluang kehidupan yang lebih baik, namun juga berarti terdapatkan golongan masyarakat manula (manusia usia lanjut) yang lebih besar. Pada umumnya manula juga memerlukan layanan kesehatan yang lebih besar dibandingkan usia produktif.
Bagi pemerintah di tingkat lokal maupun pusat juga mendapat tantangan untuk menanggulangi meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Selain itu, mereka juga bertanggungjawab terhadap pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular tertentu. Mengembangkan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk mencapai hal tersebut di atas. E-Health akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisik dan waktu.
Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Selain pendidikan, kesehatan merupakan sektor yang perlu menjadi perhatian penting dan disentuh oleh implementasi TIK yang sesuai kebutuhan agar dapat memberikan nilai tambah bagi pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pada sesi ini akan dibahas berkaitan dengan roadmap e-Health Indonesia dan peran berbagai pihak seperti pemerintah, IDI, asosiasi rumah sakit, farmasi serta pihak lain yang terkait dan berperan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan kuat.



DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Remote_surgery
http://www.switched.com/2009/04/09/worlds-first-3-d-hdtv-remote-surgery-system-allows-fantastic-pr/
http://www.broadband.gov/plan/10-healthcare/
http://www.alcatel-lucent.com/enrich/v1i22007/article_c2a1.html 
http://karebostyle.blogspot.com/2012/04/e-health-dan-e-mental-health.html



0 komentar:

Post a Comment